no minimum payout

Selasa, 14 Oktober 2008

karakteristik 4 bagian

Kadang kita kurang sabaran melihat anak "lelet" dan malas. Atau kita suka
stres melihat anak tanpa rasa bersalah membuat rumah berantakan layaknya
"kapal pecah". Tapi kalau kita larang atau memberi nasehat, eh anak malah
marah-marah atau menangis dengan kerasnya. Si buah hati merasa kita tidak
memahami dirinya.


Konflik semacam ini sebenarnya dapat dihindari dengan mencoba memahami
bahwa kepribadian anak mungkin berbeda dengan kita. Dengan memahaminya
komunikasi kita dengan anak dapat terjalin lebih baik.

Karakteristik Empat Kepribadian

Hippocrates, seorang tabib dan ahli filsafat dari Yunani (460-370 SM)
menemukan bahwa pada dasarnya ada empat tipe kepribadian yaitu sanguin
(populer), koleris (kuat), melankolis (sempurna), dan phlegmatis (damai).
Teori ini terus berkembang sampai sekarang dan dipopulerkan Florence
Littauer dalam buku seri Personality Plus. Empat tipe kepribadian ini
beserta kombinasinya menjadikan tiap anak unik. La Haye dan Littenauer
menganalis masing-masing kepribadian memiliki karakteristik positif dan
negatif. Kita perlu memahaminya, lebih-lebih jika kita dan anak memiliki
tipe kepribadian yang berbeda.

Anak sanguin
Mereka memiliki energi yang besar, suka bersenang-senang dan supel. Selain
itu suka mencari perhatian, sorotan, kasih sayang, dukungan, dan penerimaan
orang-orang di sekelilingnya. Anak sanguin suka memulai percakapan dan
menjadi sahabat bagi semua orang. Anak tipe ini biasanya optimis dan selalu
menyenangkan. Namun, ia tidak teratur, emosional, dan sangat sensitif
terhadap apa yang dikatakan orang terhadap dirinya. Dalam pergaulan, anak
sanguin sering dikenal sebagai "si tukang bicara".

Anak koleris
Suka berorientasi pada sasaran. Aktivitasnya dicurahkan untuk berprestasi,
memimpin, dan mengorganisasi. Anak koleris menuntut loyalitas dan
penghargaan, berusaha mengendalikan dan mengharapkan pengakuan atas
prestasinya, serta suka ditantang dan mau menerima tugas-tugas sulit. Tapi
mereka juga suka merasa benar sendiri, suka kecanduan jika melakukan
sesuatu, keras kepala, dan tidak peka terhadap perasaan orang lain. Anak
seperti ini sering diidentifikasi sebagai "si pelaksana".

Anak melankolis
Cenderung diam dan pemikir. Ia berusaha mengejar kesempurnaan dari apa yang
menurutnya penting. Anak tipe ini butuh ruang dan ketenangan supaya mereka
bisa berpikir dan melakukan sesuatu. Mereka juga berorientasi pada tugas,
sangat berhati-hati, perfeksionis, dan suka keteraturan. Karenanya, mereka
sering kecewa dan depresi jika apa yang diharapkannya tidak terwujud dengan
sempurna. Anak melankolis sering diidentifikasi sebagai "si perfeksionis"
atau "si pemikir".

Anak phlegmatis
Anak yang seimbang, stabil, merasa diri sudah cukup, dan tidak merasa perlu
merubah dunia. Ia juga tak suka mempersoalkan hal-hal sepele, tak suka
risiko atau tantangan, dan butuh waktu untuk menghadapi perubahan. Si anak
kurang berdisiplin dan termotivasi sehingga suka menunda-nunda sesuatu.
Kadang, ia dipandang orang lain sebagai "lelet". Bukannya karena ia kurang
cerdas, tapi justru karena ia lebih cerdas dari yang lain. Anak phlegmatis
tak suka keramaian ataupun banyak bicara. Tapi ia banyak akal dan dapat
mengucapkan kata yang tepat di saat yang tepat, sehingga cocok menjadi
negosiator. Ia kadang diidentifikasi sebagai "si pengamat" atau "si manis".

Pada kenyataannya, seseorang dapat memiliki lebih dari satu jenis
kepribadian. Setidaknya, tiap orang adalah perpaduan yang unik antara dua
atau bahkan tiga jenis kepribadian. La Haye membuat daftar setidaknya ada
dua belas perpaduan kepribadian, yaitu : San-Kol, San-Mel, San-Fleg, dst.
Misalnya, tipe kepribadian campuran antara sanguin dan koleris memiliki
ciri mudah bergaul dan optimistis, tipe kepribadian campuran antara
phlegmatis dan melankolis menghasilkan individu dengan gaya bicara lemah
lembut dan tidak pemarah.

Bagaimana menggunakan teori ini untuk memahami anak
1.Menurut psikolog, kepribadian anak ini dapat diamati orangtua sejak masih
bayi meski belum terlalu jelas. Caranya adalah dengan memantau anak. Anak
koleris, misalnya, tangisannya lebih keras. Jika minta susu atau sesuatu
harus segera dipenuhi. Anak sanguin sejak kecil sudah senang senyum dan
menyapa orang lain. Anak phlegmatis cenderung lebih tenang, dan anak
melankolis cenderung sensitif.

2.Semua tipe kepribadian memiliki kelebihan dan kekurangan. Jika tidak
memahami, bisa saja kita keliru menganggap anak koleris sebagai anak yang
hiperaktif dan nakal. Padahal, mereka bukannya nakal, tapi sifat
kepribadian ini yang cenderung aktif. Jadi kita jangan langsung mencap si
anak negatif. Anak sanguin, segi positifnya mudah bergaul, namun
kelemahannya cenderung bingung jika tidak ada teman, dan sembrono. Anak
phlegmatis adalah tipe ilmuwan yang tekun, suka membaca. Namun sisi
negatifnya, ia agak sulit bergaul dan tidak mengutamakan hubungan
interpersonal. Anak melankolis sifatnya cenderung introvert, aktivitasnya
agak rendah, dan emosinya labil. Tapi jika mengerjakan sesuatu selalu ingin
sempurna, jadi cenderung kecewa jika yang diharapkannya tak terwujud.

3.Dengan memahami bahwa setiap anak memiiki kepribadian berbeda, kita dapat
lebih berempati dan tak perlu marah jika melihat anak malas, suka
membantah, atau banyak bicara. Selain itu kita juga dapat memaksimalkan
potensi anak sejak dini yaitu dengan memilihkan jenis kegiatan, kursus atau
sekolah yang sesuai dengan bakat dan kepribadian anak.

4.Kepribadian memang bisa berubah sedikit demi sedikit setelah anak menjadi
dewasa. Perubahan kepribadian ini dapat dibantu oleh orang tua. Misalnya,
jika ia terlalu emosional maka kita perlu mendidiknya supaya bisa lebih
bersabar. Anak yang suka bicara blak-blakan harus diajari sopan santun
supaya mereka tahu bagaimana berbicara yang baik tanpa harus menyakiti
lawan bicaranya. Tentunya, cara mendidik anak tersebut harus disesuaikan
dengan kepribadiannya. Cara yang terbaik adalah dengan memberinya teladan
yang baik, misalnya kalau kita mau mendidik anak supaya tidak cepat marah,
maka terlebih dahulu kita harus belajar bersabar. Kepribadian yang muncul
pada diri anak sebenarnya merupakan "cermin" dari orangtuanya.

5.Jika anak menjadi remaja, pengaruh lingkungan (misalnya acara TV dan
teman-temannya) dapat mempengaruhi kepribadiannya. Untuk mengatasinya kita
tidak perlu terlalu banyak melarang, tapi berilah pengertian secukupnya
misalnya dari sisi ajaran agama. Jadi bukan memberi "PAGAR" tapi cukup
dengan "FILTER". Diharapkan, anak dengan sendirinya dapat menyaring yang
terbaik buat dirinya.

6.Terakhir, jika kita masih sulit juga mengatasi kepribadian anak yang
cenderung negatif, sebaiknya kita berkonsultasi dengan psikolog anak atau
orang lain yang lebih berpengalaman, misalnya seorang guru atau orang tua
yang bijak.
(dari berbagai sumber)

Tidak ada komentar:

OS sangat MIrip windows

ReactOS
Bagi seorang opensource sejati, ReactOS bukanlah barang yang asing. Apalagi bagi anda yang sering berekplorasi, gonta-ganti sistem hanya sekedar untuk mencicipinya bisa jadi rutin dilakukan. Awalnya distro linux windows atau lebih akrab dengan sebutan Lindows kerapkali berusaha menyediakan kemudahan dengan membuat tampilan KDE-nya mirip sekali dengan Windows XP. Kali ini tim open source yang membuat aplikasi Wine untuk Linux, kembali bekerja membuat ReactOS, Operating System berbasis Windows NT. Bisa dikatakan ReactOS merupakan OS yang benar-benar mirip dengan Windows kebanyakan. Saya berani mengatakan, "ReactOS Windows NT Bangeth!!!"  :D. Yang menarik adalah, Sistem Operasi ini di buat di bawah Lisensi GPL, ini berarti anda bebas menggunakan tanpa berbayar.



OS ini cocok bagi pemilik warnet yang sering terkena Sweaping dari kepolisian setempat dan menderita karenanya :D----. Anda tidak perlu lagi terkena sweaping, dan anda pun tidak perlu lagi membayar lisensi Microsoft yang mahalnya, mahal sekali.
Saya hanya menyarankan kepada anda untuk mencobanya. Silahkan download langsung di sini
http://www.reactos.org/en/download.html

Atau mampir ke situsnya, sekedar melihat-lihat.
http://www.reactos.org/en/screenshots.html

Sumber dari situs Ilmu Website dalam kategori news dengan judul ReactOS: OS gratis berbasis Windows NT